Edit Template

PENTAXIM

Vaksin DTaP, Polio IPV, dan Hib (combo) untuk anak

Manfaat Vaksin PENTAXIM

  • Mencegah penyakit Difteri, Tetanus dan Pertusis yang disebabkan oleh bakteri. Penyakit Difteri dan Pertusis sangat mudah menular melalui air liur (droplet) dan menyebabkan gangguan pernapasan. Tetanus merupakan penyakit akut dan berakibat fatal, penularannya melalui luka yang kotor seringkali menjadi penyebab kematian bayi baru lahir (tetanus neonatorum) akibat pemotongan tali pusat yang tidak steril. Kemudian, mencegah infeksi virus polio penyebab lumpuh layu yang menular lewat makanan yang terkontaminasi dan bakteri Haemophilus influenzae tipe B penyebab radang selaput otak dan paru-paru.
  • Difteri menimbulkan gejala demam, menggigil, nyeri tenggorokan, sesak nafas, munculnya selaput keabuan pada tenggorokan yang mudah berdarah dan dapat menyumbat saluran pernapasan.
  • Bakteri Tetanus masuk melalui luka yang kotor, menyebabkan kekakuan otot wajah, tangan dan kaki hingga seluruh tubuh, gangguan irama jantung dan sumbatan jalan napas.
  • Pertusis atau batuk rejan, sering juga disebut batuk seratus hari menyebabkan batuk terus menerus hingga kesulitan menarik napas, kondisi ini menyebabkan pasien muntah dan kebiruan akibat kurang oksigen hingga kejang. Infeksi Haemophilus influenzae tipe B terjadi pada selaput otak, paru-paru dan sangat mungkin menyebar ke seluruh tubuh menyerang organ lain.
  • Infeksi bakteri ini umumnya menyebabkan gejala demam, nyeri kepala, batuk hingga sesak nafas.
  • Difteri, Tetanus dan Pertusis merupakan penyakit tersebut bersifat fatal, infeksi salah satu penyakit tersebut bisa menyebabkan kerusakan organ, sumbatan jalan nafas yang mengakibatkan kematian. Faktanya, 2 dari 10 orang penderita bisa meninggal dunia meskipun sudah diobati.
  • Menurut CDC lebih dari 70% penderita polio awalnya tidak menunjukan gejala. Infeksi virus polio dapat menyebabkan kelumpuhan permanen hingga kematian akibat kerusakan otot pada saluran pernapasan.
  • Meskipun sudah diobati secara maksimal, infeksi Hemofilus influenza tipe B pada anak dapat menyebabkan kerusakan otak, tuli hingga kematian.

Jadwal Vaksinasi PENTAXIM

Vaksin DTaP, Polio IPV, dan Hib (combo) untuk anak

Jadwal Vaksinasi / Imunisasi PENTAXIM untuk Anak Sesuai Jadwal Rekomendasi IDAI

  • Diberikan di usia 2, 3, 4 bulan atau 2, 4, 6 bulan.
  • Booster pertama di usia 18 bulan.
  • Booster berikutnya diberikan pada usia 5 – 7 tahun.

Jadwal Vaksinasi / Imunisasi PENTAXIM untuk Dewasa
Dewasa menggunakan vaksin Td atau Tdap, 1 dosis diulang setiap 10 tahun.

Jadwal Vaksinasi / Imunisasi PENTAXIM untuk Lansia
Lansia menggunakan vaksin Td atau Tdap, 1 dosis diulang setiap 10 tahun.

Komposisi Vaksin PENTAXIM

Tiap 1 dosis (0,5 mL) mengandung:

  • Toksin inaktif Difteri
  • Toksin inaktif Tetanus
  • Antigen Bordetella pertusis
  • Toksin inaktif Pertusis
  • Hemaglutinin filamentus
  • Virus polio inaktif
  • Hemofilus influenza tipe B polisakarida
  • Komponen lain:
    • Sukrosa
    • Trometamol
    • Fenilalanin
    • Asam asetat dan atau sodium hidroksida
    • Formaldehid
    • Fenoksietanol

KIPI Vaksin PENTAXIM

Demam, bengkak, nyeri, kemerahan pada daerah penyuntikan. Bengkak dapat menyebar ke seluruh bagian kaki tempat penyuntikan, diare, muntah, berkurangnya nafsu makan, rewel.

Kontradiksi Vaksin PENTAXIM

  • Hipersensitivitas terhadap salah satu komponen vaksin termasuk glutaraldehyde, neomycin, streptomisin, dan polymyxin B.
  • Riwayat alergi berat terhadap vaksin DTP Combo sebelumnya.
  • Riwayat kelainan pada otak (cerebral lesions) 7 hari setelah vaksinasi yang mengandung Pertusis.
  • Riwayat epilepsi tidak terkontrol.

Perhatian Khusus Vaksin PENTAXIM

  • Vaksinasi sebaiknya ditunda pada anak yang mengalami demam atau infeksi akut.
  • Anak dengan riwayat kejang demam yang tidak berhubungan dengan vaksinasi perlu dimonitor suhu tubuhnya selama 48 jam setelah vaksinasi, bisa juga diberikan obat penurun panas.
  • Anak dengan riwayat imunodefisiensi, mungkin tidak memberikan respon terhadap vaksin.

Berita & Artikel

Hubungi Kami

Jl. Minangkabau Barat No.17B RT.6/RW.8 Ps. Manggis, Kecamatan Setiabudi, Kuningan. Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12970
021 – 229 091 28

klinikeksekutifjakarta@gmail.com