Edit Template

POLIO IPV Bio Farma

Vaksin Polio Suntik (IPV) untuk anak, dewasa, dan lansia

Manfaat Vaksin POLIO IPV Bio Farma

  • Mencegah penularan virus polio yang dapat ditularkan melalui air dan makanan yang terkontaminasi atau kontak dengan penderita.
  • Penyakit polio memiliki masa inkubasi 8-12 hari. Respon terhadap infeksi polio bervariasi mulai tanpa gejala hingga bergejala seperti demam tinggi, nyeri otot hebat, hilangnya refleks hingga kelumpuhan mendadak.
  • Dapat menyerang sistem saraf pusat yang bisa menimbulkan kelumpuhan hingga mengancam nyawa.

Jadwal Vaksinasi POLIO IPV Bio Farma

Vaksin Polio Suntik (IPV) untuk anak, dewasa, dan lansia

Jadwal Vaksinasi / Imunisasi POLIO IPV Bio Farma untuk Anak Sesuai Jadwal Rekomendasi IDAI
Diberikan 4 dosis yaitu:
Dosis 1: saat lahir.
Dosis 2: usia 2 bulan.
Dosis 3: usia 3 bulan.
Dosis 4: usia 4 bulan.
Booster: usia 18 bulan.
Anak yang mendapatkan vaksin polio oral (OPV), sebaiknya diberikan 2 dosis vaksin Polio IPV sebelum usia 12 bulan.

Jadwal Vaksinasi / Imunisasi POLIO IPV Bio Farma untuk Dewasa
Diberikan 3 dosis yaitu:
Dosis 1: saat ini.
Dosis 2: 1-2 bulan dari dosis pertama.
Dosis 3 : 6-12 bulan dari dosis kedua.

Jadwal Vaksinasi / Imunisasi POLIO IPV Bio Farma untuk Lansia
Diberikan 3 dosis yaitu:
Dosis 1: saat ini.
Dosis 2 : 1-2 bulan dari dosis pertama.
Dosis 3 : 6-12 bulan dari dosis kedua.

Komposisi Vaksin POLIO IPV Bio Farma

Tiap 1 dosis (0,5 ml) mengandung:

  • Virus poliomyelitis inaktif
    • Tipe 1 (Mahoney), 40 DU
    • Tipe 2 (MEF-1), 8 DU
    • Tipe 3 (Saukett), 32 DU

KIPI Vaksin POLIO IPV Bio Farma

Nyeri, bengkak kemerahan di lokasi suntikan, demam, nyeri otot, dan limphadenopati.

Kontradiksi Vaksin POLIO IPV Bio Farma

  • Hipersensitivitas terhadap salah satu komponen vaksin termasuk neomisin, streptomisin atau polimiksin B.
  • Riwayat alergi berat terhadap vaksin Polio sebelumnya.

Perhatian Khusus Vaksin POLIO IPV Bio Farma

  • Vaksinasi sebaiknya ditunda pada individu yang mengalami demam atau infeksi akut.
  • Vaksinasi ditunda pada individu dengan imunodefisiensi atau pengobatan imunosupresan hingga pengobatannya selesai.
  • Vaksinasi pada bayi prematur dan memiliki riwayat ketidakmatangan pernafasan perlu observasi potens risiko terjadinya apnoea dan perlu dilakukan pemantauan pernapasan selama 48-72 jam.

Berita & Artikel

Hubungi Kami

Jl. Minangkabau Barat No.17B RT.6/RW.8 Ps. Manggis, Kecamatan Setiabudi, Kuningan. Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12970
021 – 229 091 28

klinikeksekutifjakarta@gmail.com